Langsung ke konten utama

Modul Pemetaan Sosial

PEMETAAN SOSIAL


I.Pendahuluan
Masyarakat kelurahan adalah sebuah lingkungan sosial. Di dalam lingkungan ini, interaksi sosial terjadi dan membentuk hubungan-hubungan sosial di dalam struktur kemasyarakatan yang ada di kelurahan. Sebagai sebuah lingkungan sosial, dapat terjadi kekuatan-kekuatan sosial, simpul-simpul sosial, strata sosial, yang secara keseluruhan akan menentukan bentuk hubungan sosial di tengah masyarakat tersebut. Hubungan-hubungan sosial pada dasarnya ditentukan oleh motif-motif sosial, baik berupa kepentingan-kepentingan maupun digerakkan oleh nilai-nilai yang pada akhirnya akan menentukan pola, sikap dan perilaku masyarakat di dalam melakukan tindakan-tindakan sosial.

Di dalam kerangka pelaksanaan program pemenangan pemilu 2009 yang memiliki tujuan untuk menumbuhkan rasa optimis seorang calon dalam pemenangan menuju anggota DPRD, maka unsur perubahan dari dalam diri seorang calon merupakan acuan utama yang didasarkan hasil pemetaan. Perubahan dari dalam diri calon dapat diartikan dengan penggalian nilai-nilai positif ke arah pembentukan harga diri, pembentukan kepercayaan diri, pembangunan motif yang mengarah pada himpunan masyarakat untuk dapat bekerja sama, untuk dapat saling mempercayai, saling peduli dalam menyelesaikan permasalahan atau tantangan bersama (common enemy). Tantangan bersama ini merupakan awal dari pembangunan daya ikat (kohesivitas) dan daya padu (integrasi). Untuk itu, tim pemenangan dan calon harus memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang budaya masyarakat, menyangkut nilai-nilai yang dianut, hubungan sosial yang terjadi dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan. Untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap budaya masyarakat setempat, tim perlu melakukan satu kegiatan khusus yang disebut dengan Pemetaan Sosial.


II.Pengertian
Pemetaan Sosial adalah satu kegiatan yang dilakukan untuk menemukenali kondisi sosial budaya masyarakat lokal. Kondisi sosial budaya yang dimaksud mencakup antara lain:
a.Nilai-nilai apakah yang dianut oleh masyarakat secara dominan, yang mampu
menggerakkan masyarakat
b.Kekuatan-kekuatan sosial apakah yang mampu mendatangkan perubahan-perubahan
sehingga masyarakat dapat berubah dari dalam diri mereka sendiri
c.Seperti apa karakter dan karakteristik masyarakat, khususnya dalam menyikapi
intervensi sosial
d.Seperti apakah pola informasi, komunikasi yang terjadi di tengah masyarakat, baik
penyebaran informasi maupun dalam kerangka pembelajaran
e.Media-media seperti apakah dalam mensosialisasikan calon yang epektif
f.Kekuatan-kekuatan sosial yang dominan di dalam kerangka perubahan sosial
g.Faktor-faktor lingkungan apakah yang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku
masyarakat

III.Tujuan pemetaan sosial
a.Sebagai langkah awal pengenalan lokasi sasaran dan pemahaman tim terhadap kondisi
geografis kelurahan dan Kecamatan
b.Untuk mengetahui kondisi sosial masyarakat kelurahan
c.Sebagai dasar pendekatan dan metoda pelaksanaan membentuk opini terhadap calon dan
partai
d.Sebagai dasar penyusunan rencana kerja yang bersifat taktis terhadap permasalahan
yang dihadapi
e.Sebagai acuan dasar untuk mengetahui terjadinya proses perubahan sikap dan
perilaku pada masyarakat sasaran

IV.Output pemetaan sosial

Data dan Informasi tentang:
a.Data Demografi: jumlah penduduk, komposisi penduduk menurut usia, mata
pencaharian, dll.
b.Data Geografi: topografi, letak lokasi ditinjau dari aspek geografis,
aksesibilitas lokasi, pengaruh lingkungan geografis terhadap kondisi sosial
masyarakat, dll.
c.Data psikografi: nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut, mitos, kebiasaan-
kebiasaan, adat istiadat, karakteristik masyarakat, pola hubungan sosial yang
ada,motif yang menggerakkan tindakan masyarakat, pengalaman masyarakat, pandangan
dan sikap perilaku terhadap intervensi dari luar, kekuatan sosial yang paling
berpengaruh, dll.
d.Pola komunikasi: media yang dikenal dan digunakan, bahasa, kemampuan baca tulis,
orang yang dipercaya, informasi yang biasa dicari, tempat memperoleh informasi

V.Ruang Lingkup Kegiatan Pemetaan Sosial

Batasan wilayah pemetaan sosial adalah setiap kelurahan sasaran . Obyek yang diamati:
a.Tingkat aksesibilitas lokasi kelurahan
b.Letak lokasi kelurahan dari aspek geografis
c.Sarana informasi yang dimiliki masyarakat
d.Penyebaran atau konsentrasi masyarakat miskin
e.Kelompok-kelompok sosial: jenis dan keragaannya. Misal: apakah kelompok pengajian
merupakan kelompok elit (eksklusivisme, etnik)
f.Hubungan sosial antar kelompok
g.Apa saja kegiatan-kegiatan kelompok
h.Golongan masyarakat menurut: aliran kepercayaan, aliran politik, kepentingan,
profesi
i.Jenis profesi di kalangan masyarakat
j.Tingkat mobilitas penduduk
k.Media informasi yang digunakan menurut jenis profesi
l.Terpaan masyarakat terhadap media
m.Tanggapan masyarakat terhadap parpol menjelang pemilu 2009
n.Keterlibatan masyarakat dalam parpol
o.Forum yang biasa digunakan masyarakat untuk menyikapi intervensi sosial
p.Kebiasaan-kebiasaan masyarakat dalam pengambilan keputusan
q.Cara-cara masyarakat menanggulangi sosial dan masalah-masalah ekonomi masyarakat

VI.Metoda
VI.1. Cara pengumpulan data:
1.Pengumpulan data sekunder diambil dari kelurahan dan kecamatan
2.Pengumpulan data primer dilakukan melalui:
a.Wawancara bersturktur terhadap: anggota masyarakat yang dianggap mengetahui
informasi yang diperlukan (lurah, dan pimpinan-pimpinan lembaga-lembaga lokal,
pemuka masyarakat, pemuka agama)
b.Observasi (pengamatan langsung): terhadap kondisi-kondisi lingkungan sosial,
hubungan sosial, kebiasaan-kebiasaan masyarakat setempat, dll.
c.Dialog dengan kelompok-kelompok masyarakat

VI.2. Analisis dan Penyimpulan Data dan Informasi:
1.Analisa dilakukan dengan melakukan check dan cross check atas informasi yang diterima untuk melihat persamaan dan keselarasan, dan juga perbedaan.
2.Pembuatan penyimpulan

VI.3. Teknik Analisa:
Pembuatan rangkuman secara deskriptif, dengan melihat persamaan dan perbedaan pendapat dan pandangan yang ada di masyarakat

VII. Langkah-langkah pelaksanaan pemetaan sosial
a.Menyusun disain dan pengorganisasian pelaksanaan pemetaan sosial
b.Menyiapkan perangkat-perangkat (instrumen) atau panduan pelaksanaan, antara lain panduan wawancara berstruktur, panduan observasi, penetapan sasaran-sasarannya, baik tujuan maupun respondennya.
c.Uji coba instrumen secara internal (dalam lingkungan tim) dan penyempurnaan
instrumen.
d.Praktek pengumpulan data dan informasi
e.Diskusi temuan-temuan lapangan dalam tim untuk melihat ketepatan, kelengkapan, dan
akurasi informasi dan data
f.Analisa data dan informasi
g.Penyimpulan-penyimpulan tentang keragaan sosial
h.Penggunaan hasil pemetaan sosial (keragaan sosial) untuk menentukan cara pendekatan, media yang digunakan, metode sosialisasi dan pelatihan, cara penggerakan masyarakat, cara penghimpunan masyarakat, dan teknik-teknik pemberdayaan

VIII. Pemanfaatan Hasil Pemetaan Sosial
Hasil pemetaan sosial digunakan untuk menentukan strategi sosialisasi mencakup:
1. Menentukan input apa yang perlu dilakukan kepada masyarakat sasaran
2. Menentukan metoda yang tepat digunakan untuk penyampaian input kepada masyarakat (dalam pendampingan; termasuk kegiatan-kegiatan sosialisasi dan fasilitasi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki abad ke-21 peran pendidikan dalam pengembangan sumberdaya manusia sangat dominan. Pergaulan antar bangsa telah berkembang menjadi dunia tanpa batas ( borderless world ), sehingga batas geografis, politis, ekonomis maupun batas sosial budaya semakin kabur. Hubungan itu bersifat timbal balik. Namun dalam hubungan seperti itu seringkali terjadi siapa yang lebih siap dan lebih kuat akan menang, dan akibatnya langsung maupun tidak langsung pihak yang kuat ikut menentukan nasib dan masa depan negara yang kurang siap dan lemah. Kemampuan mendayagunakan potensi sumber daya manusia (SDM) maupun sumber daya alam (SDA) yang dimiliki dapat menjadi sarana untuk mengurangi ketergantungan. Upaya pendayagunaan berbagai potensi tersebut membutuhkan waktu jangka panjang ( long term invesment ) yang salah satu pilar utamanya adalah melalui pendidikan. Melalui pendidikan dapat digali dan dikembangkan keunggulan kompetitif maupun keunggulan komparatif S

Kasak Kusuk Pemilu

Menjelang pemilu 2009, caleg-caleg yang bertarung melakukan kasak kusuk mencari dukungan kepada masyarakat segala hal pasti akan dilakukan untuk meyakinkkan masyarakat bahwa dia "sang caleg" adalah pilihan yang tepat. Namun pergerakan politik saat ini mengalami perubahan yang signifikan didalam masyarakat. Dengan banyaknya partai peserta pemilu 2009 dan pengalaman pemilu di 2004 menjadikan masyarakat semakin dewasa dalam menentukan pilihannya. Kita dapat memahami dalam kondisi krisis ekonomi seperti ini pola pikir masyarakat bawah akan semakin pragmatis "siapa yang akan memberikan uang banyak, pasti caleg itu yang akan dipilih" hal ini akan menjadi kendala dalam perkembangan Demokrasi kedepan, dengan logika berpikir yagn sederhana saja kita dapat memahami bahwa mereka yang memberikan atau membagi-bagikan uang kepada masyarkat akan berpikir bagaimana nanti ketika dia sudah terpilih untuk mengembalikan modalnya. Sedangkan caleg yang lahir dari gerakan kemahasiswaan t